Kamis, 30 Juni 2016

POTENSI PENGEMBANGAN MASYARAKAT TERHADAP PENTINGYA BUDIDAYA PANGAN LOKAL DI BIDANG AGRICULTURE


POTENSI PENGEMBANGAN MASYARAKAT TERHADAP PENTINGYA BUDIDAYA PANGAN LOKAL DI  BIDANG AGRICULTURE

Description: C:\Users\asus\Documents\Lambang_propinsi_jatim.png



















Oleh:
ARGA NUR PRASETIAWAN

JAWA TIMUR
2016



PENDAHULUAN
A.   Latar Belakang
            Indonesia mempunyai jargon sebagai Negara agraris yang sudah tidak asing lagi bagi masyarakat Indonesia. Oleh karena itu, Negara zambrud khatulistiwa ini adalah Negara agraris yang makmur akan kemajuan pertanianya. Indonesia adalah Negara agraris degan kekayaan yang melimpah termasuk dalam hal ini adalah tanaman pangan. Namun, kenyataanya masih terdapat kalangan masyarakat yang belum terpenuhi kebutuhan panganya yaitu 13% masyarakat miskin atau sekitar 30 juta masyarakat yang tergolong rawan ketahanan pangan. Ketahanan pangan merupakan suatu sistem yang terdiri dari subsistem ketersediaan, distribusi dan kosumsi. Subsistem pangan berfungsi menjamin pasokan pangan untuk memenuhi kebutuhan seluruh penduduk, baik dari segi kuantitas, kualitas, keragaman dan keamananya. Substansi distribusi berfungsi mewujudkan sistem distribusi yang efektif dan efisien untuk menjamin agar seluruh masyarakat dapat memperoleh pangan dalam jumlah dan kualtitas yang cukup sepanjang waktu dengan harga yang terjangkau. Sedangkan substansi kosumsi berfungsi mengarahkan agar pola pemanfaatan pangan secara nasional memenuhi kaidah mutu, keragaman, kandungan gizi, keamanan dan kehalalanya.
            Ketahanan pangan merupakan tantangan yang mendapatkan prioritas untuk mencapai kesejahteraan bangsa di abad ini. Upaya mewujudkan ketahanan pangan nasional harus bertumpu pada sumber daya pangan lokal yang mengandung kearagaman antar daerah. Kebutuhan pangan di dunia semakin meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk di dunia. Pada tahun 1960 mencapai 3 miliar. Lonjakan mencapai peningkatan yang tinggi setelah tahun 1960, hal ini dapat kita lihat jumlah penduduk tahun 2000-an yang mencapai kurang lebih 6 miliar orang. Tentu saja dengan pertumbuhan penduduk ini akan mengakibatkan berbagai permasalahan diantaranya kearawanan pangan. Di Indonesia sendiri, permasalahan pangan tidak bisa di hindari, walaupun kita sering disebut dengan negara agraris yan sebagian besar penduduknya adalah petani. Kenyataannya masih banyak kekurangan pangan yang melanda di Indonesia, hal ini seiring dengan meningkatnya penduduk. Bahkan peneliti dari Amerika Serikat pernah menyampaikan bahwa pada tahun 2010, penduduk dunia akan menghadapi krisis pangan. Bertambahnya penduduk merupakan salah satu penyebab utama yang menghambat untuk ketahanan pangan nasioanal. Berkurangya lahan pertanian yang di konservasi menjadi pemukiman dan lahan industri, telah menjadi ancaman dan tantangan tersendiri bagi bangsa Indonesia untuk menjadi bangsa yang mandiri dalam bidang pangan. 

B.     PERMASALAHAN
            Indonesia merupakan Negara yang di lewati garis khatulistiwa sehingga beriklim tropis dan matahari bersinar sepanjang tahun. Kondisi ketahanan pangan di Indonesia pada saat ini semakin memburuk dikarenakan lahan pertanian di Indonesia semakin berkurang. Saat ini Indonesia berada dilevel yang serius dalam indeks kelaparan global.  Hal ini diprediksi akan terus memburuk dengan terus bertambahnya jumlah penduduk di Indonesia. Dimasa yang akan datang diperkirakan akan terjadi kelangkaan sumber daya pangan yang diakibatkan kerusakan lingkungan, konveksi lahan, tingginya harga bahan bakar, pemanasan iklim, dll. Diera Globalisasi ini sangatalah sulit untuk menciptakan ketahanan pangan, jika suatu bangsa dan rakyatnya tidak memiliki kedaulatan atas proses produksi dan kosumsi panganya.
            Permasalahan yang paling besar dialami bangsa Indonesia saat ini terletak pada sektor pertanahan, dengan kondisi negara sekarang mengalami keterbatasan sumbedaya lahan yang cocok untuk dikembangkan. Sempitnya lahan yang dimiliki oleh petani dan masalah sengketa tanah, juga menjadi persoalan yang cukup besar dalam mengembangkan produksi pangan di Indonesia.  Kebutuhan lahan ini sebenarnya bisa saja dipenuhi bila tidak terjadi konverensi lahan pertanian ke peruntukan lain, seperti pabrik, mall dan pemukiman. Ketersediaan lahan potensial untuk perluasan areal pertanaman saat ini sudah sangat menipis. Saat ini, permasalahan yang dihadapi bangsa Indonesia pada sektor pertanian adalah tingginya tekanan sumber daya lahan karena terjadi peningkatan jumlah penduduk sekitar 1,34% pertahun, sementara luas lahan pertanian realatif tetap. Bila hal ni tidak segera diatasi, bangsa Indonesia juga akan sulit melepaskan diri dari ketergantungan pada pasokan pangan dari luar (Impor).  Pada zaman sekarang semakin meningkatnya kepadatan penduduk Indonesia akan terus meningkat akan tetapi produksi pangan dalam negeri semakin berkurang dikarenakan kekurang pengetahuan masyarakat untuk bercocok tanam dan melestarikan/memnafaatkan sumber daya alam di tanah Indonesia yang sangat subur. Sebagian besar masyarakat di Indonesia beranggapan bahwa jika kita hanya berprofesi sebagai petani maka hidup kita tidak akan bisa hidup yang layak/sejahtera dikarenakan hasilnya yang tidak sebanding dengan biaya perawatan pada saat penanaman tersebut. Seharunsya pemerintah harus lebih memfikirkan produksi pangan lokal dalam negeri. Sebagian besar para petani mengeluhkan suatu permasalahan yang sama yaitu stok pupuk yang sering datang terlambat, meningkatnya harga pupuk dan adanya tangan yang tidak bertanggung jawab yang telah membuat dan menjual pupuk palsu yang dapat menyebabkan kerusakan pada hasil tanaman para petani lokal, sehingga para petani tidak bisa menyetorkan hasil tanaman yang layak atau sesuai kebutuhan. Fakta  dilapangan membuktikan operasi pasar yang digelar oleh pemerintah di beberapa daerah banyak jatuh ketangan spekulan dan pedangang. Para pedagang yang lebih mengetahui situasi pasar cenderung akan memainkan pasokan yang didapat. Banyak  keluhan dari konsumen terhadap kualitas beras dari pasar mempunyai kualitas yang kurang baik. Sebenarnya impor beras yang dilakukan pemerintah juga merupakan tindakan yang banyak menyimpan persoalan misalnya merugikan para petani lokal.Pangan merupakan kebutuhan utama bagi manusia yang harus di penuhi agar kelangsungan hidup seorang dapat terjamin. Oleh karena itu merupakan suatu kesadaran dan keharusan bagi setiap bangsa dan rakyatnya untuk dapat mempunyai hak dalam menentukan makanan  yang dipilih dan kebijakan  kapasitas produksi makanan lokal ditingkat lokal dan di tingkat wilayah.        


C.   Solusi
            Indonesia adalah negara yang kaya akan sumber daya alam terutama di segi bidang pertanian dikarenakan letak negara yang sangat strategis dan beriklim tropis dan matahari bersinar sepanjang tahun. Kondisi geografis sangatlah cocok untuk bercocok tanam di tanah yang subur seperti di Negara Indonesia. Berdasarkan kasus di atas seharusnya pemerintah harus lebih memperhatikan dan meningkatkan pengembangan budidaya pangan lokal di segi bidang pertanian karena lahan pertanian di Indonesia dimanfaatkan untuk lahan industri, perumahan dan bangunan-bangunan mol dll, sehingga akan mengurangi suplai pemasok hasil budidaya tanaman untuk memenuhi kebutuhan pangan dalam negeri.
            Pada saat ini untuk mengatasi masalah pangan di Indonesia dengan cara mengimpor beras akan tetapi hal ini hanya akan menjadi solusi untuk sesaat saja. Yang  menjadi permasalahanya adalah kebijakan pemerintah dan kurangnya strategi politik untuk menjaga ketahanan pangan secara berkesinambungan dan berkelanjutan. Tetapi kita juga tidak boleh selalu menyalahkan pemerintah dan seharusnya masyarakat juga lebih sadar bahwa semakin meningkatnya jumlah penduduk semakin meningkat pula kebutuhan pangan dan mengurangi pasokan pangan di Indonesia. Sebagian besar masyarakat di Indonesia selalu beranggapan bahwa jika belum makan nasi maka diibaratkan belum makan. Dan kalangan masyarakat tidak banyak yang tidak mengetahui nasi memilik indeks glikemik yang tinggi dimana  berarti nasi lebih cepat diserap tubuh manusia dan nasi putih dapat menyebabkan resiko obesitas hingga diabetes jika diteruskan. Salah satu solusi untuk pengganti beras adalah singkong. Dikarenakan singkong dapat menurunkan kadar kolestrol jahat sebab kandungan seratnya yang cukup tinggi dan karbohidrat kompleks yang terkandung di dalam singkong dikombinasikan dengan indeks glikemik yang cukup rendah yakni kurang dari 55 juta saja. Selain singkong kentang juga baik dikosumsi untuk pengganti nasi, kentang memiliki indeks glikemik yang cukup tinggi namun lebih baik daripada nasi karena kandungan nutrisi dari kentang lebih lengkap dan seimban. Kandungan-kandungan tersebut antara lain vitamin-C, serat, kalori(rendah), dan yang lainya. Untuk meningkatkan kesejahteraan petani, petani harus berani mencoba menanam tanaman yang lainyan misalnya seperti tanaman bawang merah, budidaya bawang merah dapat meningkatkan provit para petani yang lumayan besar. Misalnya untuk tanah ±300m dengan modal bibit ±5000.000+keperluan lainya untuk perawatan dll ±10.000.0000 setelah ±3bulan udah siap panen bawang merah bisa siap di jual ±30.000.000. Jadi petani bawang merah mendapatkan keutungan ±15.000.000 /3bulan. Selain bawang merah budidaya singkong juga bisa di budidayakan dikarenakan perawatan singkong lebih menghemat biaya di bandingkan penanaman padi dan jagung. Walaupun singkong bila di jual ke pedagang harga singkong akan sangat anjlok akan tetapi bila petani bisa mengolah ke bahan pangan yang lebih kreatif maka petani juga dapat memperoleh trovit yang lumayan besar. Dan petani harus berani bisa berfikir yang lebih kreatif untuk mendapatan kesejahteraan. Dengan cara itulah petani dapat meningkatkan dan mengembangkan budidaya pangan lokal dan tidak terpacu pada tanaman padi dan jagung dengan sering berganti-ganti tananaman juga dapat meningkatkan  kesuburan tanah petani.

D.    KESIMPULAN
            Kesimpulan dari solusi diatas adalah bagaimana mengimplementasi program pangan untuk mendapatkatkan hasil yang optimal. Peningkatan penadapatan perkapita yang merupakan langkah utnuk mengubah pola kosumsi budidaya tanaman lokal. Meningkatnya pendapatan perkapita masyarakat akan berdampak pada pola kosumsi masyarakat dapat tercapai. Selain menyerap tenaga kerja dan mengurangi angka pengangguran. Pembuatan sentra budidaya tanaman lokal ini juga mendukung diversifikasi produksi pangan lokal sehimgga ketesediaan akan comodity lokal alternatif akan meningkat.
            Pemerintah dalam mendukung program pangan adalah vatal hukumya. Edukasi dan sosialisasi adalah langkah yang dapat ditempuh pemerintah untuk mencapai tujuan tersebut masyarakat yang terdukasi mencerminkan sumber daya manusia yang maju, seperti yang terjadi di negara jepang dengan begitu, pola kosumsi masyarakat akan sesuai dengan kearifan lokal yang ada
            Sebagai masyarakat dan generasi muda generasi muda harus ikut serta mempertahankan budidaya pangan lokal agar dapat meningkatkan kesejahteraan dan keswasembadaan nasib para petani lokal.

   
   


1 komentar:

  1. The best live-streamed sports games, explained on YouTube
    I youtube downloader watched a couple of videos on YouTube to see some of the live streams I played on YouTube, but one of them is the live sport channel. It doesn't

    BalasHapus