POTENSI
PENGEMBANGAN MASYARAKAT TERHADAP PENTINGYA BUDIDAYA PANGAN LOKAL DI BIDANG AGRICULTURE
Oleh:
ARGA NUR PRASETIAWAN
JAWA TIMUR
2016
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia mempunyai
jargon sebagai Negara agraris yang sudah tidak asing lagi bagi masyarakat
Indonesia. Oleh karena itu, Negara zambrud khatulistiwa ini adalah Negara
agraris yang makmur akan kemajuan pertanianya. Indonesia adalah Negara agraris
degan kekayaan yang melimpah termasuk dalam hal ini adalah tanaman pangan.
Namun, kenyataanya masih terdapat kalangan masyarakat yang belum terpenuhi
kebutuhan panganya yaitu 13% masyarakat miskin atau sekitar 30 juta masyarakat
yang tergolong rawan ketahanan pangan. Ketahanan pangan merupakan suatu sistem
yang terdiri dari subsistem ketersediaan, distribusi dan kosumsi. Subsistem
pangan berfungsi menjamin pasokan pangan untuk memenuhi kebutuhan seluruh
penduduk, baik dari segi kuantitas, kualitas, keragaman dan keamananya. Substansi
distribusi berfungsi mewujudkan sistem distribusi yang efektif dan efisien
untuk menjamin agar seluruh masyarakat dapat memperoleh pangan dalam jumlah dan
kualtitas yang cukup sepanjang waktu dengan harga yang terjangkau. Sedangkan
substansi kosumsi berfungsi mengarahkan agar pola pemanfaatan pangan secara
nasional memenuhi kaidah mutu, keragaman, kandungan gizi, keamanan dan
kehalalanya.
Ketahanan pangan merupakan tantangan
yang mendapatkan prioritas untuk mencapai kesejahteraan bangsa di abad ini.
Upaya mewujudkan ketahanan pangan nasional harus bertumpu pada sumber daya
pangan lokal yang mengandung kearagaman antar daerah. Kebutuhan pangan di dunia
semakin meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk di dunia. Pada
tahun 1960 mencapai 3 miliar. Lonjakan mencapai peningkatan yang tinggi setelah
tahun 1960, hal ini dapat kita lihat jumlah penduduk tahun 2000-an yang
mencapai kurang lebih 6 miliar orang. Tentu saja dengan pertumbuhan penduduk
ini akan mengakibatkan berbagai permasalahan diantaranya kearawanan pangan. Di
Indonesia sendiri, permasalahan pangan tidak bisa di hindari, walaupun kita
sering disebut dengan negara agraris yan sebagian besar penduduknya adalah
petani. Kenyataannya masih banyak kekurangan pangan yang melanda di Indonesia,
hal ini seiring dengan meningkatnya penduduk. Bahkan peneliti dari Amerika
Serikat pernah menyampaikan bahwa pada tahun 2010, penduduk dunia akan
menghadapi krisis pangan. Bertambahnya penduduk merupakan salah satu penyebab
utama yang menghambat untuk ketahanan pangan nasioanal. Berkurangya lahan
pertanian yang di konservasi menjadi pemukiman dan lahan industri, telah
menjadi ancaman dan tantangan tersendiri bagi bangsa Indonesia untuk menjadi
bangsa yang mandiri dalam bidang pangan.
B.
PERMASALAHAN
Indonesia merupakan Negara yang di
lewati garis khatulistiwa sehingga beriklim tropis dan matahari bersinar
sepanjang tahun. Kondisi ketahanan pangan di Indonesia pada saat ini semakin
memburuk dikarenakan lahan pertanian di Indonesia semakin berkurang. Saat ini
Indonesia berada dilevel yang serius dalam indeks kelaparan global. Hal ini diprediksi akan terus memburuk dengan
terus bertambahnya jumlah penduduk di Indonesia. Dimasa yang akan datang diperkirakan
akan terjadi kelangkaan sumber daya pangan yang diakibatkan kerusakan
lingkungan, konveksi lahan, tingginya harga bahan bakar, pemanasan iklim, dll. Diera
Globalisasi ini sangatalah sulit untuk menciptakan ketahanan pangan, jika suatu
bangsa dan rakyatnya tidak memiliki kedaulatan atas proses produksi dan kosumsi
panganya.
Permasalahan yang paling besar
dialami bangsa Indonesia saat ini terletak pada sektor pertanahan, dengan
kondisi negara sekarang mengalami keterbatasan sumbedaya lahan yang cocok untuk
dikembangkan. Sempitnya lahan yang dimiliki oleh petani dan masalah sengketa
tanah, juga menjadi persoalan yang cukup besar dalam mengembangkan produksi
pangan di Indonesia. Kebutuhan lahan ini
sebenarnya bisa saja dipenuhi bila tidak terjadi konverensi lahan pertanian ke
peruntukan lain, seperti pabrik, mall dan pemukiman. Ketersediaan lahan
potensial untuk perluasan areal pertanaman saat ini sudah sangat menipis. Saat
ini, permasalahan yang dihadapi bangsa Indonesia pada sektor pertanian adalah
tingginya tekanan sumber daya lahan karena terjadi peningkatan jumlah penduduk
sekitar 1,34% pertahun, sementara luas lahan pertanian realatif tetap. Bila hal
ni tidak segera diatasi, bangsa Indonesia juga akan sulit melepaskan diri dari
ketergantungan pada pasokan pangan dari luar (Impor). Pada zaman sekarang semakin meningkatnya
kepadatan penduduk Indonesia akan terus meningkat akan tetapi produksi pangan
dalam negeri semakin berkurang dikarenakan kekurang pengetahuan masyarakat untuk
bercocok tanam dan melestarikan/memnafaatkan sumber daya alam di tanah Indonesia
yang sangat subur. Sebagian besar masyarakat di Indonesia beranggapan bahwa
jika kita hanya berprofesi sebagai petani maka hidup kita tidak akan bisa hidup
yang layak/sejahtera dikarenakan hasilnya yang tidak sebanding dengan biaya
perawatan pada saat penanaman tersebut. Seharunsya pemerintah harus lebih
memfikirkan produksi pangan lokal dalam negeri. Sebagian besar para petani
mengeluhkan suatu permasalahan yang sama yaitu stok pupuk yang sering datang
terlambat, meningkatnya harga pupuk dan adanya tangan yang tidak bertanggung
jawab yang telah membuat dan menjual pupuk palsu yang dapat menyebabkan
kerusakan pada hasil tanaman para petani lokal, sehingga para petani tidak bisa
menyetorkan hasil tanaman yang layak atau sesuai kebutuhan. Fakta dilapangan membuktikan operasi pasar yang
digelar oleh pemerintah di beberapa daerah banyak jatuh ketangan spekulan dan
pedangang. Para pedagang yang lebih mengetahui situasi pasar cenderung akan
memainkan pasokan yang didapat. Banyak
keluhan dari konsumen terhadap kualitas beras dari pasar mempunyai
kualitas yang kurang baik. Sebenarnya impor beras yang dilakukan pemerintah
juga merupakan tindakan yang banyak menyimpan persoalan misalnya merugikan para
petani lokal.Pangan merupakan kebutuhan utama bagi manusia yang harus di penuhi
agar kelangsungan hidup seorang dapat terjamin. Oleh karena itu merupakan suatu
kesadaran dan keharusan bagi setiap bangsa dan rakyatnya untuk dapat mempunyai
hak dalam menentukan makanan yang
dipilih dan kebijakan kapasitas produksi
makanan lokal ditingkat lokal dan di tingkat wilayah.
C. Solusi
Indonesia
adalah negara yang kaya akan sumber daya alam terutama di segi bidang pertanian
dikarenakan letak negara yang sangat strategis dan beriklim tropis dan matahari
bersinar sepanjang tahun. Kondisi geografis sangatlah cocok untuk bercocok
tanam di tanah yang subur seperti di Negara Indonesia.
Berdasarkan
kasus di atas seharusnya pemerintah harus lebih memperhatikan dan meningkatkan
pengembangan budidaya pangan lokal di segi bidang pertanian karena lahan
pertanian di Indonesia dimanfaatkan untuk lahan industri, perumahan dan
bangunan-bangunan mol dll, sehingga akan mengurangi suplai pemasok hasil
budidaya tanaman untuk memenuhi kebutuhan pangan dalam negeri.
Pada
saat ini untuk mengatasi masalah pangan di Indonesia dengan cara mengimpor
beras akan tetapi hal ini hanya akan menjadi solusi untuk sesaat saja.
Yang menjadi permasalahanya adalah
kebijakan pemerintah dan kurangnya strategi politik untuk menjaga ketahanan
pangan secara berkesinambungan dan berkelanjutan. Tetapi kita juga tidak boleh
selalu menyalahkan pemerintah dan seharusnya masyarakat juga lebih sadar bahwa
semakin meningkatnya jumlah penduduk semakin meningkat pula kebutuhan pangan
dan mengurangi pasokan pangan di Indonesia. Sebagian besar masyarakat di
Indonesia selalu beranggapan bahwa jika belum makan nasi maka diibaratkan belum
makan. Dan kalangan masyarakat tidak banyak yang tidak mengetahui nasi memilik
indeks glikemik yang tinggi dimana berarti
nasi lebih cepat diserap tubuh manusia dan nasi putih dapat menyebabkan resiko
obesitas hingga diabetes jika diteruskan. Salah satu solusi untuk pengganti
beras adalah singkong. Dikarenakan singkong dapat menurunkan kadar kolestrol
jahat sebab kandungan seratnya yang cukup tinggi dan karbohidrat kompleks yang terkandung
di dalam singkong dikombinasikan dengan indeks glikemik yang cukup rendah yakni
kurang dari 55 juta saja. Selain singkong kentang juga baik dikosumsi untuk
pengganti nasi, kentang memiliki indeks glikemik yang cukup tinggi namun lebih
baik daripada nasi karena kandungan nutrisi dari kentang lebih lengkap dan
seimban. Kandungan-kandungan tersebut antara lain vitamin-C, serat,
kalori(rendah), dan yang lainya. Untuk meningkatkan kesejahteraan petani,
petani harus berani mencoba menanam tanaman yang lainyan misalnya seperti tanaman
bawang merah, budidaya bawang merah dapat meningkatkan provit para petani yang
lumayan besar. Misalnya untuk tanah ±300m dengan modal bibit
±5000.000+keperluan lainya untuk perawatan dll ±10.000.0000 setelah ±3bulan
udah siap panen bawang merah bisa siap di jual ±30.000.000. Jadi petani bawang
merah mendapatkan keutungan ±15.000.000 /3bulan. Selain bawang merah budidaya
singkong juga bisa di budidayakan dikarenakan perawatan singkong lebih
menghemat biaya di bandingkan penanaman padi dan jagung. Walaupun singkong bila
di jual ke pedagang harga singkong akan sangat anjlok akan tetapi bila petani
bisa mengolah ke bahan pangan yang lebih kreatif maka petani juga dapat
memperoleh trovit yang lumayan besar. Dan petani harus berani bisa berfikir
yang lebih kreatif untuk mendapatan kesejahteraan. Dengan cara itulah petani
dapat meningkatkan dan mengembangkan budidaya pangan lokal dan tidak terpacu
pada tanaman padi dan jagung dengan sering berganti-ganti tananaman juga dapat
meningkatkan kesuburan tanah petani.
D. KESIMPULAN
Kesimpulan dari
solusi diatas adalah bagaimana mengimplementasi program pangan untuk
mendapatkatkan hasil yang optimal. Peningkatan penadapatan perkapita yang
merupakan langkah utnuk mengubah pola kosumsi budidaya tanaman lokal.
Meningkatnya pendapatan perkapita masyarakat akan berdampak pada pola kosumsi
masyarakat dapat tercapai. Selain menyerap tenaga kerja dan mengurangi angka
pengangguran. Pembuatan sentra budidaya tanaman lokal ini juga mendukung
diversifikasi produksi pangan lokal sehimgga ketesediaan akan comodity lokal
alternatif akan meningkat.
Pemerintah
dalam mendukung program pangan adalah vatal hukumya. Edukasi dan sosialisasi
adalah langkah yang dapat ditempuh pemerintah untuk mencapai tujuan tersebut
masyarakat yang terdukasi mencerminkan sumber daya manusia yang maju, seperti
yang terjadi di negara jepang dengan begitu, pola kosumsi masyarakat akan
sesuai dengan kearifan lokal yang ada
Sebagai
masyarakat dan generasi muda generasi muda harus ikut serta mempertahankan
budidaya pangan lokal agar dapat meningkatkan kesejahteraan dan keswasembadaan
nasib para petani lokal.
The best live-streamed sports games, explained on YouTube
BalasHapusI youtube downloader watched a couple of videos on YouTube to see some of the live streams I played on YouTube, but one of them is the live sport channel. It doesn't